Sunday, June 12, 2016

[REVIEW] LOST IN GALAXY: Game Edukatif Bercerita Tentang Kesombongan Bumi dan Perjalanan ‘Pulang’ ke Orbitnya



Alkisah tata surya yang dihuni delapan planet ialah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus tinggal pada orbitnya masing-masing. Kedelapan planet tersebut hidup damai dan saling tolong-menolong, meskipun Bumi seringkali memamerkan kelebihannya kepada Mars.

Gambar 1 Halaman Awal

Gambar 2 Panduan Bermain
Gambar 4 Pengenalan Penghuni Tata Surya

Bumi yang terus-menerus memamerkan kelebihannya kepada Mars bersikeras memamerkan kelebihannya untuk keluar dari orbit demi membuktikan bahwa Bumi merupakan planet terhebat dari para anggota tata surya. Mars tentu mengingatkan Bumi akan bahaya melakukan hal tersebut. Namun sekeras apapun peringatan Mars, sifat Bumi yang keras kepala membuatnya tersesat di galaksi.
Gambar 5 Contoh Kesombongan Bumi Terhadap Mars yang Membuat Bumi Sengsara

Akhirnya Bumi tersesat pada suatu tempat yang ternyata merupakan orbit Neptunus. Bumi yang dalam kebingungan akhirnya meminta bantuan Neptunus agar dapat kembali ke orbitnya yaitu dengan mengikuti bintang-bintang di galaksi. Dari sinilah petualangan Bumi menjelajahi galaksi, berusaha pulang ke orbitnya.

Gambar 6 Bumi yang Tersesat
Gambar 7 Bantuan Neptunus
Gambar 8 Arena Pencarian Bintang, berbagai obstacle menambah keseruan bermain.

Pada akhirnya Bumi dapat kembali kembali pulang ke orbitnya. Bumi yang telah tersesat menyesal dan meminta maaf kepada Mars atas kesombongannya. Akhirnya kedelapan planet tetap hidup dalam damai dan saling tolong-menolong.


Gambar 9 Penyesalan dan Permintaan Maaf Bumi Terhadap Mars

Gambar 10 Ini Dia Tim Pembuat Game Lost In Galaxy

Game Edutakatif ini merupakan karya beberapa mahasiswa SMSI-04, yaitu Taufan, Dea, Fauzan, Zhafirah, dan Gottfried. Selain bertujuan melatih kesabaran dan saraf motorik pemainnya, game ini juga mengenalkan bagaimana sistem tata surya dan orbit planet secara sederhana. Setiap bermain labirin pemain diperkenalkan secara singkat dengan planet pada sesi tersebut. Berbagai hambatan seperti asteroid dan black hole juga menambah keasikan bermain.
Game yang dibuat menggunakan Unity dan Blender ini sejatinya asik dimainkan dengan teknologi Leap Motion yang mendeteksi pergerakan tangan kita untuk memiringkan bidang labirin. Namun, game ini dapat pula dimainkan dengan dengan menggunakan keyboard. Jika pergerakan tangan pada Leap Motion mampu memiringkan bidang permainan, input pada keyboard dapat menggerakan arah bola secara langsung tanpa memiringkan bidang labirin. Tidak kalah asik bukan?
Terlepas dari penggunaan gambar-gambar yang masih belum optimal, ketiadaan menu back, dan berhenti bermain. Game ini patut direkomendasikan kepada siswa-siswa tingkat sekolah dasar terutama yang baru diperkenalkan dengan sistem tata surya. Terima kasih kepada pihak terkait yang berkenan diulas hasil karyanya. Semoga game ini dapat menginspirasi pembaca untuk terus berkarya! [*/Iyn]


Artikel ini juga diterbitkan pada Majalah Elektronik Fenom dari BEM FIKTI Edisi Juni 2016

No comments:

Post a Comment