Tuesday, November 17, 2015

Kerangka Karangan

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami (wikipedia.org). Setiap menulis karangan tentunya harus memperhatikan dahulu bagaimana kerangka yang harus dibentuk. Kerangka adalah suatu rencana yang memuat garis-garis besar dari suatu susunan yang akan dibuat dan berisi rangkaian ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

Jika hendak menulis karangan, maka haruslah ada kerangka karangannya. Kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau rancangan yang memuat garis besar atau ide suatu karya tulis yang disusun dengan sistematis dan terstruktur. Tanpa adanya kerangka karangan ini, tentunya sebuah paragraf yang dihasilkan tidak memiliki struktur yang rapih dan bacaanya mengembang ke mana-mana.

1. Manfaat Kerangka Kerangan

Kerangka karangan yang sudah dibentu sedemikian rupa tentu saja memiliki keuntungan dalam pembentukan karangan tersebut, di antaranya:
(1) Memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih sistematis dan rapih,
(2) Mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam suatu karangan yang akan digarap,
(3) Mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang sudah dibahas sebelumnya, (4) Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu karangan yang berupa data atau fakta, dan
(5) Membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan ditulis di dalam suatu karangan agar karangan menjadi lebih variatif dan menarik.

Dapat disimpulkan, dengan adanya kerangka karangan, penulis dapat dengan mudah menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Sehingga pembaca terpikat terus-menerus untuk membaca dan melanjutkan pada halaman berikutnya.

2. Langkah Penyusunan Kerangka Karangan

Dalam penulisan karangan, penulis akan terus berusaha bagaimana karangan yang dia tulis sempurna dan dapat dipahami maksud oleh sang pembaca. Oleh karena itu, ada beberapa langkah/ taktik yang mesti diterapkan oleh penulis, terutama penulis awam. Adapun itu sebagai berikut:

a. Merumuskan tema dan menentukan judul suatu karangan

Penentuan tema adalah hal yang paling mendasar dalam pembentukan karangan. Karena dari tema inilah karangan itu akan berkembang. Usahakan dalam pemilihan tema yang menarik agar pembaca tertarik membacanya. Setelah tema dipaskan, maka tak kan sukar memilih judul karangan tersebut. Usahakan judul juga menarik.

b. Mengumpulkan bahan

Setelah mendapatkan tema, yang harus dilakukan adalah mengumpulkan bahan pendukung yang berupa topik-topik yang berhubungan dengan tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Topik-topik tersebut antara lain, pengertian, tujuan, jenis, contoh, dan lain-lain.

c. Menyeleksi bahan

Hindari membahas topik yang tida penting pada karangan tersebut. Jangan mengulang hal yang sama pada paragraph yang sama.

d. Mengembangkan kerangka karangan

Jika sudah mendapatkan tema, judul dan topik, buatlah karangan yang utuh dengan cara mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuat. Perluas topik-topik yang telah ditentukan pada kerangka dan usahakan jangan membahas topik yang tidak ada di dalam kerangka karangan.



3. Pola Penyusunan Kerangka Karangan

Pola susunan yang paling utama adalah pola alamiah dan pola logis. Pola alamiah dan suatu kerangka karangan biasanya dida- sarkan atas urutan-urutan kejadian, atau urutan-urutan tempatatau ruang. Sebaliknya pola logis walaupun masih ada sentuhan dengan keadaan yang nyata, tetapi lebih dipengaruhi oleh jalan pikiran manusia yang menghadapi persoalan yang tengah digarap itu.

a. Pola Alamiah

Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga (atau keempat) dimensi dalam kehidupan manusia: atas – bawah, melintang – menyeberang, sekarang – nanti, dulu – sekarang, timur – barat, dan sebagainya.

b. Urutan waktu (Kronologis)

Urutan waktu atau urutan kronologis adalah urutan yang didasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian.

c. Urutan waktu (Spasial)

Urutan ruang atau urutan spasial menjadi landasan yang pal¬ing penting, bila topik yang diuraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat.

d. Topik yang Ada

Suatu pola peralihan yang dapat dimasukkan daiam pola alamiah adaiah urutan berdasarkan topik yang ada. Suatu barang, hal, atau peristiwa sudah dikenal dengan bagian-bagian tertentu. Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian-bagian itu harus dijelaskan berturut-turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian-bagiannya itu.

e. Pola Logis

Susunan atau pola logis adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan kemampuan dalam menganalisa dan menghubungkan kejadian-kejadian di sekitar dengan akal budinya. Macam-macam urutan logis adalah:

f. Urutan Klimaks dan Anti Klimaks

Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol. Urutan yang merupakan kebalikan dan klimaks adalah anti klimaks. Penulis mulai suatu yang paling penting dari suatu rangkaian dan berangsur-angsur menuju kepada suatu topik yang paling rendah kedudukan atau kepentingannya.

g. Urutan Kausal

Urutan kausal mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat, dan urutan akibatke sebab, Pada pola yang pertama suatu masalah dianggap sebagai sebab, yang kemudian dilanjutkan dengan perincian-perincian yang menelusuri akibat-akibat yang mungkin teijadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan-persoalan yang dihadapi umat manusia pada umumnya.

h. Urutan Pemecahan Masalah

Urutan pemecahan masalah dimulai dari suatu masalah te;ientu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut. Sekurang-kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, kedua, analisa mengenai sebab-sebab atau akibat- akibat dari persoalan, dan akhirnya aiternatif-alternatif untukjalan keluardari masalah yang dihadapi tersebut.

i. Urutan Umum – Khusus

Urutan ini menerangkan dari hal yang bersifat umum ke pada yang khusus pun sebaliknya.

j. Urutan Familiaritas

Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah dikenal, kemudian berangsur-angsur pindah kepada hal-hal yang kurang dikenal. Secara logis memang agak ganjil jika pengarang mulai menguraikan sesuatu yang tidak dikenalnya atau yang tidak dikenal pembaca.

k. Urutan Akseptabilitas

Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal yang sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan diterima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat disetujui atau tidak oleh para pembaca.

Sebab itu sebelum menguraikan gagas- an-gagasan yang mungkin ditolak oleh pembaca, penulis harus mengemukakan gagasan-gagasan yang kiranya dapat diterima oleh pembaca; dan sekaligus gagasan-gagasan itu menjadi landasan pula bagi gagasan yang mungkin akan ditolak itu.


Monday, November 9, 2015

Alinea

Alinea atau paragraf berasal dari bahasa Yunani yaitu paragraphos yang artinya "menulis di samping” atau “tertulis di samping”. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Sedangkan menurut KBBI, ali·nea /alinĂ©a/ n bagian wacana yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih.

Paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang membahas topik yang sama. Topik paragraf adalah pikiran utama sebuah paragraf tersebut. Pikiran utama itulah yang menjadi topik persoalan atau pokok pembicaraan. Oleh sebab itu, pikiran utama disebut pula gagasan pokok.


Syarat-syarat Alinea/ Paragraf

Agar tercipta paragraf yang baik, maka ada empat persyaratan yang diperlukan yaitu kelengkapan unsur, kesatuan, keruntutan, dan koherensi (McCrimmon, 1963:69; Budiyono, 2008:106). Keempat unsur itu, secara rinci dijelaskan pada berikut ini:

1. Kelengkapan Unsur

Wahab dan Lestari (1999:31) menjelaskan bahwa paragraf yang baik berisi unsur-unsur yang diperlukan untuk mengungkapkan satu pikiran yang lengkap. Unsur-unsur yang diperlukan dalam setiap paragraf ialah (1) kalimat topik, (2) kalimat-kalimat penunjang, dan (3) kalimat penyimpul.

a. Kesatuan

Suatu paragraf dikatakan utuh apabila dalam paragraf itu terdapat hanya satu ide pokok (McCrimmon,1963:74; Wahab dan Lestari, 1999:36; Syafi’ie, 1988:151). Semua kalimat yang ada paragraf memiliki ide pokok yang sama. Maka apabila satu atau dua kalimat menyimpang dengan ide pokok, dapat dikatakan paragraf tersebut tidak memiliki kesatuan atau keutuhan.

b. Keruntutan

Paragraf dikatakan runtut apabila ide-ide yang diungkapkan dalam paragraf tersebut tersusun secara runtut atau urut dan sistematis, sehingga tidak ada ide yang melompat-lompat. Adanya penyajian ide-ide secara urut dan sistematis akan memudahkan pembaca memahami pesan-pesan yang hendak disampaikan dalam paragraf tersebut (Lorch, 1984).

c. Koherensi

Menurut McCrimmon (1963:82), paragraf yang koheren adalah paragraf yang kalimat-kalimatnya terjalin secara erat. Dengan demikian, semua kalimat yang ada pada suatu paragraf harus saling berkaitan dan saling mendukung. Untuk menghasilkan paragraf yang koheren, maka ada beberapa langkah yang perlu diterapkan:
1. Menggunakan penanda hubungan eksplisit, yaitu dengan piranti kohesi yang dapat berupa kata ganti, sinonim, pengulangan, atau yang lainnya.
2. Menyatakan paragraf koheren secara implisit, yaitu dengan menggunakan hubungan logis.

Syarat kepaduan di dalam suatu paragraf terpenuhi dengan menggunakan konjungsi sehingga kalimat – kalimat tersebut menjadi saling berkaitan.  Ada dua macam konjungsi, yang pertama ialah konjungsi intrakalimat, yaitu konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Kedua, konjungsi antar kalimat, yang mana menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya.


2. Unsur-unsur Alinea

Berikut adalah  unsur-unsur yang membangun adanya paragraf, yaitu:

a. Topik/ Gagasan Utama

Topik atau gagasan utama adalah unsur yang paling penting karena unsur ini lah yang menjadi jiwa dari sebuah paragraf tersebut. Sebelum merangkai paragrafmaka temukan terlebih dahulu topik yang akan disampaikan.

b. Kalimat Utama

Kalimat ini adalah kalimat yang mengandung gagasan utama yang diletakan secara tersirat. Terdapat tiga jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya,yaitu : (1) Paragraf Induktif : Kalimat utama terletak di akhir kalimat, (2) Paragraf Deduktif: Kalimat utama terletak di awal paragraf,dan (3) Paragraf Ineratif: Kalimat utama terletak di tengah paragraf.

c. Kalimat Penjelas/ Kalimat Pendukung

Pengertian kalimat penjelas adalah kalimat kalimat yang menjelaskan kalimat utama. Kalimat kalimat penjelas dalam sebuah paragraf seharusnya memiliki kesatuan antara satu dengan yang lain yaitu seluruh kalimat tersebut dapat menyusun sebuah paragraf secara bersama sama menyatakan ide pokok yang diusung.

d. Transisi

Setiap kalimat menggunakan transisi atau konjungsi agar paragraf yang dibentuk padu dan utuh. Konjungsi intrakalimat contohnya: “dan”, “tetapi”, “karena”, dan lain-lain. Sedangkan konjungsi antar kalimat contohnya: “lagi pula”, ‘oleh karena itu”, “di samping itu”, dan lain-lain.

e. Penegas

Unsur ini tidaklah begitu penting dalam pembentukan paragraf. Tetapi dapat berfungsi untuk menambah daya tarik pada paragraf, menghindari kebosanan saat membaca, dan menjadi penegas pada kalimat utama.


3. Macam-macam Alinea

A. Berdasarkan jenisnya

a. Narasi
Merupakan paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Karangan ini membentuk alur cerita karena banyaknya rangkain peristiwa yang susul-menyusul. Contoh:

Aku tidak tahu apa kabar dua rombongan lain, mungkin mereka sudah menembak banyak babi. Kami terus bergerak masuk ke dalam rimba. Pohon semakin besar dan tinggi. Aku tidak tahu kapan perburuan ini akan berakhir. Kami sempat beristirahat pukul tujuh malam, memakan roti yang dibawa.

b. Deksripsi
Merupakan karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal / keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Contoh:

Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.

c. Eksposisi
Merupakan paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Contohnya:

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

d. Argumentasi : Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Contoh:

Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

e. Persuasi : paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Contoh:

Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.

B. Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya

Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.

Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.

Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.

Paragraf Ineratif adalah paragraf yang mengemukakan penjelasan-penjelasan yang kalimat topiknya terletak pada bagian tengah paragraf.




Referensi

Budiyono, Herman. Juli 2012. “Mengembangkan Paragraf Sesuai Fungsi Dan Posisi Dalam Rangka Menulis Sebuah Tulisan Esai”. Pena Vol. 2. No. 2. dari http://online-journal.unja.ac.id/index.php/pena/article/download/1430/925, diakses pukul 10:22 WIB,8 November 2015.

KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dari http://kbbi.web.id/alinea, diakses pukul 10:18 WIB, 8 November 2015.

Kelas Indonesia. Mei 2015. Syarat-syarat Paragraf yang Baik dan Contohnya. dari http://www.kelasindonesia.com/2015/05/syarat-syarat-paragraf-yang-baik-dan-contohnya.html, diakses pukul 10:20, 8 November 2015

Kelas Indonesia. Mei 2015. Macam-macam Unsur-unsur Paragraf Lengkap. http://www.kelasindonesia.com/2015/05/macam-macam-unsur-unsur-paragraf-lengkap.html, diakses pukul 10:29 WIB, 8 November 2015.

Learn Is Easy. September 2015. Pengertian Paragraf dam Unsur-unsur Paragraf. Dari http://learniseasy.com/2015/09/pengertian-paragraf-dan-unsur-unsur-paragraf.html, diakses pukul 11:32 WIB, 8 November 2015.

Paragraf dan Unsur-unsurnya. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/465/jbptunikompp-gdl-cecesobarn-23242-13-pertemua-3.pdf, diakses pukul  8:23 W.IB, 9 November 2015

Syakuro, Abdan. Januari 2015. Macam-macam Paragraf Beserta Contohnya. Dari http://www.mediapustaka.com/2015/01/belajar-menuliskan-macam-macam-paragraf.html, diakses pukul 8:28 WIB, 8 November 2015.

Wikipedia. 21 Mei 2015. Paragraf. Dari https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf, diakses pukul 8:19 WIB, 9 November 2015.

Monday, November 2, 2015

Kalimat Efektif

Kalimat Efektif

Kalimat berupa lisan dan tulisan akrab kita gunakan sehari-sehari. Efektifitas komunikasi yang kita lakukan bergantung pada kalimat-kalimat yang kita gunakan untuk menyampaikan gagasan dan pikiran. Kemampuan memilih kalimat yang baik akan meningkatkan efektifitas komunikasi tersebut. Bagaimana mengukur kalimat efektif dan bagaimana memilih kalimat yang akan kita gunakan? Berikut adalah paparannya.

A. Pengertian Kalimat Efektif
Menurut pendapat beberapa ahli, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penutur atau penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula (Finoza, 2008:172), sedangkan menurut Arifin dan Amran Tasai (2010:97), “Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis”. Dengan demikian, kalimat yang efektif mampu menggambarkan apa yang pembicara atau penulis pikirkan hingga menjadi gagasan-gagasan yang dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca.

Saturday, October 24, 2015

Unsur, Pola, dan Macam Kalimat



Definisi kalimat menurut Widyaningsih[1], merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan ataupun tulisan yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran yang utuh. Jika dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik-turun, keras-lembut, diselingi jeda, dan intonasi akhir. Kalimat dalam wujud tulisan berhuruf latin dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!).


A. Unsur Kalimat

Minimal dalam suatu kalimat resmi baik lisan maupun tulisan harus terdapat subjek (S) dan predikat (P). Tanpa kedua unsur ini suatu pernyataan tidak dapat disebut kalimat, melainkan sebagai frasa. Selengkapnya menurut Kelasindonesia[2], unsur kalimat dibagi menjadi:

Monday, October 12, 2015

Diksi dan Persamaan Kata


Sumber gambar


A. Diksi

Saat berkomunikasi, seseorang akan berusaha agar lawan bicara mengerti. Seseorang akan memilih perbendaharaan kata yang akan digunakan agar maksud dan gagasannya tersampaikan. Semakin banyak kosakata seseorang maka pemilihan bahasa akan semakin baik terutama untuk menyesuaikan bahasa yang akan digunakan dalam kehidupan.

Tuesday, October 6, 2015

Ragam Variasi dan Penggunaan Bahasa

sumber

Setiap orang, dalam berbahasa sehari-hari di setiap daerah, akan menggunakan beragam bahasa dan dialek. Hal ini yang menyebabkan keragaman bahasa. Ragam bahasa merupakan wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri linguistik tertentu seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis.

Monday, September 28, 2015

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Sumber gambar



A. Pengertian Bahasa Secara Umum

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.

Sedangkan pengertian bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (dalam Arul, 2009: 1) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.

Wednesday, June 24, 2015

Bekerja Sama Dalam Kelompok (Team) atau Teamwork


Team balap mobil Grand Prix F1 tentu butuh teamwork :)
sumber gambar: Boomsbeat
 



Sebagai makhluk sosial pada hakekatnya seorang manusia (individu) pasti membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi, menjalani kehidupannya. Keadaan akan mendorong seseorang untuk membaur dengan orang lain, untuk saling membantu, khususnya dalam pencapaian tujuan yang sama (bekerja sama). Tentunya dalam proses bekerja sama ini banyak dijumpai halangan dan hambatan. Oleh karena itu dalam penulisan ini akan dibahas mengenai Bekerja Sama dalam Team (Kelompok) atau Teamwork.


A. Pengertian dan Karakteristik Kelompok

Kelompok dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kumpulan, golongan, atau gugusan. Definisi kelompok secara umum adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tersebut.

Thursday, May 14, 2015

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Source: www.aliem.com


Terkait organisasi, sudah tentu kegiatannya tidak jauh dari yang namanya rapat, berdiskusi, membuat acara, dll. Di samping rapat dll, kegiatan berorganisasi tak jauh-jauh dari yang namanya pengambilan keputusan.


Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan

Menurut Davis(dalam Syamsi 1995) keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapi dengan tegas. hal ini terkait dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ¨apa yang harus dilakukan¨ dan seterusnya mengenai insur-unsur perencanaan. Keputusan pun dapat berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpaung dari rencana semula. Keputusan yang baik pada dasarnya dapat digunakan untuk membuat rencana dengan baik pula.

Thursday, April 9, 2015

Kepemimpinan

  1. Pengertian Kepemimpinan

  2. Kepemimpinan muncul seiring dengan peradaban manusia, awalnya manusia berkumpul bersama kemudian bekerja bersama-sama untuk mempertahannya keberlangsungan hidupnya menentang kebuasan binatang dan alam disekitarnya. Pada masa itu seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin adalah orang-orang yang paling kuat, paling cerdas, dan paling berani. Tidak berbeda dengan zaman modern, pemimpin dan kepemimpinan di manapun juga dan kapanpun juga selalu diperlukan.

    Sebelum memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan ada baiknya mengetahui terlebih dahulu arti pemimpin (leader). Kepemimpinan dilakukan oleh seorang pemimpin dan seorang pemimpin mengemban tugas dengan beraktivitas untuk melaksanakan kepemimpinan tersebut. Ada banyak sekali definisi dari kata ‘pemimpin’, misalnya:

Wednesday, March 18, 2015

My First Motorcycle Jupiter Z 2008


Here it is, one of my realiable friends. :D

(Apa sih yang mau kamu ceritakan? Hah?)

Hai, ini aku teman setia si pemilik blog (semoga). Aku dirakit di tahun 2008, lho. Dipersenjatai mesin 113cc, Transmisi empat percepatan, dan desain yang seperti burung hantu oleh Yamaha. Karena desain burung hantu ini, kadang panggilanku Jupiter Burhan (BURung HANtu, wkwk).

Sunday, March 15, 2015

Peran Komunikasi Dalam Organisasi


PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Oleh:
Ardian Pramana (11113244/ 2KA01)
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma



Tidak sedikit orang yang menganggap komunikasi sebagai suatu hal yang mudah, mungkin semudah berkedip. Namun ketika seseorang mengalami kesulitan dalam komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika bertelepon, bisa saja lawan bicara kurang bahkan sulit memahami maksud kita, sehingga komunikasi yang kita lakukan menjadi tidak efektif. Kejadian semacam ini mungkin tidak terlalu menggambarkan pentingnya berkomunikasi yang baik. Namun jika kejadian yang sama terjadi dalam lingkup organisasi, tentu dapat mengganggu proses pencapaian tujuan dalam organisasi tersebut.

Berkaca dari contoh kejadian tersebut, maka mempelajari bagaimana berkomunikasi yang baik merupakan suatu kebutuhan. Oleh karena itu, dalam artikel ini penulis akan mencoba membahas mengenai komunikasi dan arti pentingnya, jenis dan prosesnya, bagaimana komunikasi yang efektif, dan Implikasi manajerial.

Wednesday, March 4, 2015

Semester 4 (dibaca empat)


Iseng sekali malam ini. Jadwal kuliah belum sepenuhnya berjalan, tugas-tugas belum berdatangan, pun kuis masih belum kelihatan batang soalnya(?).

Tuesday, February 3, 2015

Through The Third UAS: Bring It On!

Ciao~

Tanggal berapa ini? ohiya tanggal 3 Februari.. Kemarin ada yang ultah nih. *lirik kanan-kiri*

Jika di PTN sudah akan dimulai perkuliahan semester 4 maka di UG baru memasuki awal-awal UAS.

Maklum saja, mahasiswa disini bisa ribuan jumlahnya. Jadi UAS-nya pun bergantian. Maksudnya, Kadang jadwal ujian jatuh di hari Senin, Selasa s/d Rabu libur, Kamis masuk kembali, dan seterusnya. Does your campus also have that schedule? No? aha~ pastinya.

Sebenarnya saya baru menjalani dua ujian mata kuliah, masih buanyaak sisanya, seakan berlayar menghindari karang-karang yang tinggi (lebay), tapi ga apa sih asal ditemani kamu, iya, kamu, ea (ignore that). Meski penilaian uas hanya 30% untuk kebanyakan mata kuliah, tapi saya pernah punya pengalaman kurang mengenakan. Waktu itu nilai dari dosen cukup oke, namun mungkin karena UAS nya kurang oke, jadi nilai akhirnya cuma 'B'. Jadi menyesal.. (iya, saya ngejar nilai.. kalo ngejar metromini ugal-ugalan kan capek~ :peace)

Jadi, maunya sih dengan persiapan yang mungkin kurang maksimal buat UAS ini, masih bisa mendapat nilai yang lumayan. (ehehe)

Okay, mohon doanya yah.. Semoga saya bisa mempersiapkan segalanya dengan baik. Bersyukur sekali punya teman seperjuangan yang pintar dan baik hati, jadi ada yang bisa dan mau dimintai tolong. :D

cya~

Saturday, January 31, 2015

I introduce her to you (not really)

Ahoi~ Universe~



Bukan subjek sebenarnya. Sebut saja Alien Mawar ;)




I have a friend, a nice, funny, and gaje (uh). Not a mainstream girl friend (re-'girl', *jeda*, 'friend'). (?)