Here it is, one of my realiable friends. :D |
(Apa sih yang mau kamu ceritakan? Hah?)
Hai, ini aku teman setia si pemilik blog (semoga). Aku dirakit di tahun 2008, lho. Dipersenjatai mesin 113cc, Transmisi empat percepatan, dan desain yang seperti burung hantu oleh Yamaha. Karena desain burung hantu ini, kadang panggilanku Jupiter Burhan (BURung HANtu, wkwk).
Aku sempat dipakai seseorang hingga akhirnya dijual. Untungnya hari itu, setelah dipajang sekian lama, sekitar tahun 2011, seseorang Bapak dan anaknya datang mengunjungiku. Waktu itu banyak motor-motor lain yang spesifikasinya lebih baik dipajang di sisi ku, misalnya Jupiter MX yang cc nya lebih besar, kopling manual, dan bentuk desain yang sporty, ada juga motor matic seperti vario 110 lama yang dipersenjatai mesin 110cc liquid cooler, beat, spacy, dll yang memang di masa itu sedang 'hits' nya.
Setelah bercakap-cakap, mereka (Bapak & Anak) memilihku. Bapak itu mencoba berkenalan dengan sifat dan karakterku untuk dua putaran test-ride. Anaknya? Anak itu hanya duduk-duduk memandangi motor lain, huh. Tapi meskipun begitu, aku lah yang akhirnya dibawa pulang. Dan anak itu tetap memilih untuk tidak mengendaraiku, takut jatuh katanya, memang yang kulihat caranya mengendarai Kharisma 125 masih 'kagok'. Aku sempat dimanjakan dahulu di bengkel. Baru kemudian benar-benar dibawa pulang dan diperkenalkan kepada keluarga bapak itu. Waktu itu mereka sekeluarga hanya bertiga, namun 10 bulan yang lalu anggota keluarga mereka bertambah, lucu sekali.
^^ Mungkin iklan ini yang memikat si Bapak : ))
Setibanya di sekolah, masih sepi, aku diparkirkannya dengan susah payah, menurutnya aku lebih berat dibanding sang Kharisma. tepat jam tiga, anak itu kembali mengendaraiku pulang ke rumah, sempat dikomentari temannya, mulai dari posisi berkendaranya yang kaku, aku yang mulus (cie), dan lampu yang belum menyala untuk menghindari razia. :D
Setibanya di rumah, aku kembali diparkirkannya dengan hati-hati dan susah payah. Ibunya terus bertanya bagaimana si anak hari ini. Anak itu mengeluh tangannya pegal, hahaha amatir. Begitulah kegiatanku sehari-hari semenjak dibawa pulang dari sorum motor bekas. Saat berkendara denganku anak itu pernah beberapa kali ditilang dan memilih jalan damai. huuu, hahaha.
Semakin lama, anak itu semakin berani mengeksplorasi kelebihan dan kekuranganku, sepertinya anak itu cukup puas. Katanya aku cukup stabil dan menyenangkan dikendarai di jalan yang mulus. tetapi, di jalan yang kasar, ia masih saja mengeluh hingga sekarang. Kasihan.
Selama (2015-2011 = ...) +-3 tahun ini aku pernah menemaninya menjelajahi 1/5 Jakarta, pernah bocor ban 2 kali (untungnya) dan mogok 2 kali. Untungnya keduanya mogok disaat mengantar pulang dan di sore hari, jadi, masih mudah mencari bantuan :D. Aku pernah jatuh juga, lho, sekali. Untungnya (lagi) hanya jatuh di jalan menuju parkiran di sebuah kantor di daerah Simatupang. Walhasil footstep kanan masih bengkok kebelakang sedikit sampai sekarang :D. Menyenangkan sekali petualangan kami.
Begini penilaiannya soal diriku:
+ Enak di putaran atas (Azik),
+ Stabil,
+ Irit, tergantung cara bawa,
+ Body oke, tidak banyak bergetar, retak, ataupun pudar.
- Handling agak berat,
- Pancaran headlamp tidak terang dan fokus seperti motor lain,
- Kanvas rem relatif kurang awet (ah, itu ulah dia saja yang sering berakselerasi dan rem mendadak),
- Aki kurang oke (sudah 2 kali ganti),
- Ketika digunakan berboncengan, distribusi berat motor cenderung ke belakang, jadi handling nya terpengarhi. hihi
Segini saja dulu. beberapa hari lalu aku sempat di-servis-besar. Tunggulah anak itu yang menceritakannya sendiri. :-Y
** Aku sempat akan dinamai Jupiz. Nama yang aneh, kan? atau Nona mungkin punya nama lain yang lebih garang(?)
No comments:
Post a Comment