Sumber gambar |
A. Diksi
Saat berkomunikasi, seseorang akan berusaha agar lawan bicara mengerti. Seseorang akan memilih perbendaharaan kata yang akan digunakan agar maksud dan gagasannya tersampaikan. Semakin banyak kosakata seseorang maka pemilihan bahasa akan semakin baik terutama untuk menyesuaikan bahasa yang akan digunakan dalam kehidupan.
Menurut Keraf (dalam Kelas Indonesia), Diksi merupakan kemampuan dalam memilih kata atau ujaran lazim. Diksi sangat menentukan keefektifan komunikasi. Diksi dapat dilihat berdasarkan pemakaiannya terhadap kata bermakna denotasi dan konotasi, kata umum dan kata khusus, kata konkret dan abstrak, ragam formal dan tidak formal, dan ragam cakapan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi adalah pemilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaanya sehingga dapat memberikan kesan / makna / efek sesuai dengan harapan.
Pemilihan kata sangat bergantung pada kondisi percakapan. Kata aku, saya, gue, dsb merupakan kata yang memiliki kesamaan arti, namun penggunaannya disesuaikan dengan kondisi percakapan gaul, keseharian, formal, dll.
Beberapa fungsi diksi, diantaranya:
a. Mudah dipahami
b. Mendapatkan tujuan
Pemilihan diksi yang tepat dan selaras akan memudahkan pembaca atau pendengar lebih mudah dalam memahami arti kata atau makna kalimat atau gagasan yang hendak ingin disampaikan. Pemilihan diksi dilakukan dengan memperhatikan situasi yang sedang berlangsung. Misalnya pemilihan kata-kata yang sederhana dan mudah dipahami dalam penulisan cerpen remaja. Berbeda dengan rapat formal yang biasanya menggunakan kata-kata baku sesuai EYD.
Dengan menggunakan diksi yang tepat, maka peluang untuk mendapatkan tujuan lebih besar. Hal ini karena komunikasi yang berlangsung sangat efektif selain itu pemilihan kata yang sesuai dengan suasana resmi ataupun tidak resmi akan menciptakan ekspresi tertentu yang dapat menyenangkan pendengar atau pembaca.
Sebelum memilih penggunaan diksi, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu makna dan relasi kata. Makna kata dapat dibedakan menjadi:
a. Makna konotatif dan makna denotatif
Denotasi adalah makna yang sesungguhnya
yang sesuai dengan pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia. Konotasi adalah makna lain atau makna
yang bukan sebenarnya yang mungkin hanya dapat dimengerti oleh beberapa
orang saja yang bersangkutan.
Contohnya ketika anda mengatakan beberapa kalimat berikut ini:
- Tulisanmu bagus sekali. Dalam hal ini tulisan lawan bicara benar-benar bagus.
- Tulisanmu bagus sekali. Dalam hal ini bisa bermaksud menyindir tulisan lawan bicara yang tidak bagus, gaya semacam ini disebut konotasi negatif.
Yaitu makna yang sesuai dengan hasil observasi atau yang memang nyata dalam kehidupan. Contoh: bakteri Salmonella sp. Menyebabkan penyakit tipus. Sedangkan makna gramatikal yaitu makna kata yang menyatakan makna jamak, menunjukkan suatu jumlah. Contoh: ada buku-buku baru di perpustakaan. Artinya ialah banyak buku baru yang datang di perpustakaan.
c. Makna referensial dan nonreferensial
Yang dimaksud dengan makna referensial yaitu kata yang mengacu atau menunjukkan kepada sesuatu. Contoh: buku biologi ada di Rak no. 7. Kata “rak no.&” merupakan frase yang menunjukkan makna referensial. Sedangkan makna nonreferensial adalah kebaikan dari kata referensial. contoh: baru saja aku membaca buku itu, tetapi aku lupa meletakkannya. Kata “tetapi” merupakan kata yang menunjukkan makna nonreferensial.
d. Makna konseptual dan makna asosiatif
Makna konseptual merupakan makna suatu kata yang menunjukkan deskripsi
kata tersebut. Contoh: pangeran pergi menunggang unta. Kata “unta”
memilki makna konseptual yaitu binatang gurun berkaki empat yang dapat
dijadikan sebagai alat transportasi. Sedangkan makna asosiasi merupakan
makna kata yang menunjukkan hubungan yang terkait dengan kata tersebut.
Contoh: kata merah memiliki hubungan berani sedangkan kata merpati
dihubungkan (asosiasi) dengan kesetiaan.
e. Makna kata dan makna istilah
Makna kata akan terlihat jelas ketika kata tersebut digunakan dalam sebuah kalimat. contoh: kata “dingin” dapat berarti mengenai suhu atau cuaca, atau menunjukkan sikap seseorang. Sementara itu makna istilah merupakan makna yang bersifat pasti atau mutlak. Hal ini karena makna istilah hanya digunakan dalam bidang-bidang tertentu. Contoh: kata dingin di atas jika digunakan dalam bidang ilmu pengetahan alam maka memiiki makna pasti menunjukkan suatu suhu.
d. Makna kias dan lugas
Makna kias ialah kata atau frase yang biasa digunakan untuk mengatakan
makna secara tidak langsung. Biasa digunakan dalam majas atau
peribahasa. Contoh: jangan sampai terjerat lintah darat. Frase lintah
darat menunjukkan makna kias yang berarti adalah rentenir. Sedangkan
makna lugas adalah kebalikan dari makna kias. Artinya dalam makna lugas
terang-terangan menyebutkan makna yang sesungguhnya. Contoh: sepertinya
hampir semua pejabat negara adalah koruptor.
Dalam memilih diksi harus mempertimbangkan kesesuaian dan ketepatan
kata. Perhatikan syarat-syarat berikut untuk menentukan kesesuaian
diksi:
1. Hindari pengggunaan bahasa substandar dalam situasi formal.
2. Menggunakan kata ilmiah dalam kondisi tertentu saja, selebihnya
gunakan kata popular.
3. Hindari jargon yang dapat dibaca oleh publik.
4. Hindari pemakaian kata – kata slang.
5. Hindari ungkapan-ungkapan yang telah usang
6. Hindari bahasa atau kata artifisial yaitu rangkaian kata yang disusun
secara kreatif untuk menimbulkan rasa seni.
7. Hindari penggunaan kata – kata atau kalimat percakapan dalam
penulisan.
B. Persamaan Kata
Sinonim berasal dari bahasa Yunani kuno,
yaitu onoma yang berarti ‘nama’ dan syn yang berarti ‘dengan’. Maka
secara harafiah kata sinonimi berarti ‘nama lain untuk benda atau hal
yang sama’. Sinonim yang menurut Zgusta(1971: 89) merupakan kata-kata
yang memiliki bentuk yang berbeda tetapi artinya hampir sama atau tidak
mutlak.
Persamaan kata, Padanan kata, muradif, atau sinonim, menurut wikipedia,
adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti
atau pengertian yang sama atau mirip.
Adapun contoh kata dari sinonim ialah:
- Pintar = pandai,
- Kurus = langsing,
- Sepi = sunyi,
- dll.
Sedangkan contoh katanya adalah:
“Dia gugur dalam pertempuran itu”
. Gugur di sini dimaksudkan bahwa sang pemeran telah meninggal dunia.
Dalam konteks bahasa, kata gugur digunakan untuk mengungkapkan kematian
seseorang yang terjadi saat mengabdi pada bangsa maupun agama.
Istilahnya, kata ini mengandung ungkapan yang halus.
“Dia mengemukakan pendapatnya; dia mengutarakan pendapatnya; dia mengatakan pendapatnya”, memliki makna yang mirip sekali, hanya saja digunakan bergantian untuk menghindari kebosanan.
"Dia siswa paling pandai; Dia siswa paling pintar; Dia siswa paling cerdas", ketiganya memiliki makna yang sama.
"Dia siswa paling pandai; Dia siswa paling pintar; Dia siswa paling cerdas", ketiganya memiliki makna yang sama.
Referensi
Kelas Indonesia. Mei 2015. Pengertian Diksi dan Contohnya Lengkap. http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-diksi-dan-contohnya-lengkap.html, diakses pukul 20:20 WIB, 10 Oktober 2015.
Punama, Gita Sandra. 2011. http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_ind_0707951_chapter1.pdf, diakses pukul 20:58 WIB, 10 Oktober 2015.
Resmini, Novi. Diksi atau Pilihan Kata. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/….. Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses pukul 20:25 WIB, 10 Oktober 2015.
Husna, Ridha Hayatul. 2015. Diksi. https://ridhahhusna.wordpress.com/2015/10/10/diksi/. Diakses pukul 22:30 WIB, 10 Oktober 2015
Wikipedia. April 2013. Diksi. Dari https://id.wikipedia.org/wiki/Diksi, diakses pukul 20:51 WIB, 10 Oktober 2015.
Wikipedia. Agustus 2015. Sinonim https://id.wikipedia.org/wiki/Sinonim, diakses pukul 20:49 WIB, 10 Oktober 2015.
No comments:
Post a Comment