Sunday, March 15, 2015

Peran Komunikasi Dalam Organisasi


PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Oleh:
Ardian Pramana (11113244/ 2KA01)
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma



Tidak sedikit orang yang menganggap komunikasi sebagai suatu hal yang mudah, mungkin semudah berkedip. Namun ketika seseorang mengalami kesulitan dalam komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika bertelepon, bisa saja lawan bicara kurang bahkan sulit memahami maksud kita, sehingga komunikasi yang kita lakukan menjadi tidak efektif. Kejadian semacam ini mungkin tidak terlalu menggambarkan pentingnya berkomunikasi yang baik. Namun jika kejadian yang sama terjadi dalam lingkup organisasi, tentu dapat mengganggu proses pencapaian tujuan dalam organisasi tersebut.

Berkaca dari contoh kejadian tersebut, maka mempelajari bagaimana berkomunikasi yang baik merupakan suatu kebutuhan. Oleh karena itu, dalam artikel ini penulis akan mencoba membahas mengenai komunikasi dan arti pentingnya, jenis dan prosesnya, bagaimana komunikasi yang efektif, dan Implikasi manajerial.



1. Komunikasi

Ada beberapa definisi dari komunikasi menurut para ahli. Menurut Effendy (2003:13) “Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.”. Menurut Handoko (2002:30) ”Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain.”. Maka, secara umum penulis menyimpulkan bahwa komunikasi dapat dikatakan sebagai cara kita menyampaikan gagasan / pemikiran kepada orang lain melalui lisan maupun non lisan.

Sedangkan arti penting komunikasi sendiri menurut penulis dapat dikaitkan langsung dengan fungsi-fungsi komunikasi tersebut. Berikut fungsi komunikasi menurut Effendy:
  1. Menginformasikan (to inform): Adalah memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain, serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain.
  2. Mendidik (to educated): Adalah komunikasi merupakan sarana pendidikan. Dengan komunikasi, manusia dapat menyampaikan ide dan pikiranya kepada orang lain, sehingga orang lain mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.
  3. Menghibur (to entertain): Adalah komunikasi selain berguna untuk menyampaikan komunikasi, pendidikan dan mempengaruhi juga berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.
  4. Mempengaruhi (to influence): Adalah fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya berusaha saling mempengaruhi jalan pikiran komunikan dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang di harapkan.
Berdasar pada beberapa fungsi komunikasi diatas, arti penting komunikasi dapat disimpulkan untuk men-transfer gagasan pada seorang individu kepada individu lainnya.

Sebagai tambahan arti penting komunikasi dalam suatu organisasi menurut Yuliana (2012) “.. Komunikasi mempunyai andil membangun iklim organisasi, yang berdampak kepada membangun iklim organisasi, yaitu berdampak kepada membangun budaya organisasi yaitu nilai dan kepercayaan yang manjadi titik pusat organisasi. Budaya organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan internal organisasi karena keragaman budaya yang ada dalam suatu organisasi sama banyaknya dengan jumlah individu yang ada dalam organisasi Tujuan komunikasi adalah sebagai bentuk saling pengertian antar anggota organisasi.”



2. Jenis dan Proses Komunikasi
  1. Jenis Komunikasi
  2. Menurut cara penyampaiannya, jenis komunikasi dibagi menjadi:
    1. Komunikasi lisan
    2. Merupakan komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, kedua belah pihak bertatap muka. Misal: dialog, wawancara, rapat, dsb.

      Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi jarak, misal: komunikasi lewat telepon, video confrence dsb.

    3. Komunikasi tertulis
    4. Yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu.


  3. Proses Komunikasi
  4. Menurut Effendy (2003:11) proses komunikasi dibagi menjadi dua tahap, yaitu dalam perspektif psikologi dan mekanistik.

  1. A.1 Proses komunikasi dalam perspektif psikologi

  2. Merupakan proses komunikasi prespektif yang terjadi didalam diri komunikator dan komunikan. Proses membungkus pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator, yang dinamakan dengan encoding , akan ia transmisikan kepada komunikan.

    Selanjutnya terjadi proses komunikasi interpersonal dalam diri komunikan,yang disebut decoding, untuk memaknai pesan yang disampaikan ke padanya.


  3. A.2 Proses komunikasi dalam prespektif mekanistik.

  4. Untuk jelasnya proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat diklasfikasikan lagi menjadi beberapa, yaitu:

    1. Proses komunikasi secara primer
    2. Merupakan proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunaakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (gesture, isyarat, gambar, warna, dll. yang secara langsung dapat menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.
    3. Proses komunikasi secara sekunder
    4. Merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebgai media kedua setelah lambing sebagai media pertama. Media kedua tersebut dapat berupa: surat, telepon, radio, televisi, dll.
    5. Proses komunikasi secara linier
    6. Merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikatior kepada komunikan sebagai titik terminal. Komunikasi linier ini berlangsung baik dalam situasi komunikasi tatap muka (face to face communication) secara pribadi (interpersonal communication) dan kelompok (group communication), maupun dalam situasi bermedia (mediated communication).
    7. Proses komunikasi secara sirkular
    8. Merupakan lawan dari proses komunikasi secara linier. Dalam konteks komunikasi yang dimaksudkan proses komunikasi secara linier. Dalam konteks komunikasi yang dimaksudkan proses secara sirkuler adalah terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya arus respons atau tanggapan dari pihak komunikan terdapat pesan yang diberikan oleh komunikator.


3. Komunikasi Efektif

Menurut Nurrohim (2009), kemampuan komunikasi merupakan faktor penentu kesuksesan setiap individu maupun organisasi untuk bertahan dalam persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini. Kemampuan komunikasi seseorang dalam organisasi diperlukan dalam setiap kondisi misalnya pada saat mempersiapkan sebuah presentasi bisnis, menyampaikan ide-ide atau gagasan dalam suatu rapat, negosiasi bisnis, melatih tim, membangun sebuah tim kerja, dan dalam setiap aktivitas organisasi. Melihat pentingnya komunikasi dalam organisasi, efektivitas komunikasi akan sangat menentukan kesuksesan organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Adapun dalam membangun komunikasi yang efektif menurut Covey (dalam Nurrohim, 2009) diperlukan lima dasar penting yaitu usaha untuk benar-benar mengerti orang lain, kemampuan untuk memenuhi komitmen, kemampuan untuk menjelaskan harapan, kemauan untuk meminta maaf secara tulus jika melakukan kesaahan, dan kemampuan memperlihatkan integritas.


4. Implikasi Manajerial

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata implikasi berarti akibat. Kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya adalah manajerial atau manajemen.

Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu:
  1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
  2. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.

Penulis berpendapat bahwa implikasi manajerial merupakan respons, dalam hal ini tindakan pengambilan keputusan manajerial berdasar atas suatu kondisi pada organisasi. Anggapan penulis berdasar pada beberapa jurnal yang seakan mencantumkan respons/ reaksi untuk melakukan tindakan koreksi terhadap suatu kondisi melalui tindakan manajerial (Christina, 2012).



5. Penutup

Demikian bahasan mengenai peran komunikasi dalam organisasi. Beberapa keterkaitan antara komunikasi dan organisasi yang dapat penulis cerna antara lain:

  • Organisasi tentu akan terus berjalan dengan baik jika komunikasi antar anggotanya juga baik.

  • Dalam organisasi perusahaan, seorang Manajer maupun pegawai yang mampu berkomunikasi secara efektif tentu sangat berguna dalam pencapaian tujuan organisasi. Manajer dapat menjalankan kepemimpinan dengan terampil, dapat memahami dan memotivasi bawahannya, dapat menerima feedback yang membangun dari bawahannya, dsb.

    Sedangkan bagi pegawai keuntungannya dapat dengan mudah memahami limpahan wewenang dari atasannya, peningkatan team work antar pegawai, dsb.

Demikian yang dapat penulis uraikan, penulis tidak menutup diri dari kritik dan saran yang membangun. Terimakasih.





Daftar Pustaka

  • Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu,Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
  • ______, ____________. 2007. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  • Handoko, T. Hani. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.
  • Nawangsari, Sri. Komunikasi Bisnis. Universitas Gundarma. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/ Diakses 17 Maret 2015. Pukul 19.25.
  • Nurrohim, Hassan, Lina, Anatan. 2009. Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi. Jurnal Manajemen, Vol.7, No.4, Mei 2009.
  • Yuliana, Rahmi. 2012. Peran Komunikasi Dalam Organisasi. Jurnal STIE Semarang, Vol4, No 3, Edisi Oktober 2012 (ISSN : 2252-7826).
  •  
Anda dapat mengundu artikel ini dalam format: .docx | .doc | .pdf 

No comments:

Post a Comment