- Pengertian Kepemimpinan
- Henry Pratt Fairchild (dalam Kartono, 1998) menyatakan:Pemimpin dalam pengertian luas ialah seorang yang memimpin, dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha / upaya orang lain, melalui prestise, kekuasaan, atau posisi. Dalam pengertian yang terbatas pemimpin ialah seorang yang membimbing dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya, dan akseptansi / penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
- John Gage Allee (dalam Kartono, 1998) menyatakan: “Leader.. a guide; a conductor; a commander;” (pemimpin itu ialah pemandu, penunjuk, penuntun; komandan).
- Menurut Kartono (1998: 33):Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
- Menurut Richard L. Daf (2005: 5) yang mendefinisikan: Kepemimpinan (leadership) adalah suatu pengaruh yang berhubungan antara para pemimpin dan pengikut (followers).
- Kemudian Gibson menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu upaya menggunakan pengaruh untuk memotivasi orang-orang guna pencapaian suatu tujuan.
- Yukl dalam bukunya mendefinisikan pemimpin sebagai proses untuk memengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
- Memprakarsai struktur organisasi,
- Menjaga adanya kordinasi dan integritas organisasi,
- Merumuskan tujuan institusional atau organisasioinal, dan menentukan sarana serta cara-cara yang efisien untuk mencapai tujuan tersebut,
- Mempengaruhi pertentangan dan konflik-konflik yang muncul, dan mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang,
- Mengadaka revisi, perubahan, inovasi pengembangan, dan penyempurnaan dalam organisasi.
- Memberi Perintah,
- Memberi celaan dan pujian,
- Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar
- Peka terhadap saran-saran
- Memperkuat rasa kesatuan kelompok
- Menciptakan disiplin diri dan disiplin kelompok
- Meredam kabar agin dan issue-issue yang tidak benar
- Tipologi Kepemimpinan
- Tipe Karismatis
- Tipe Paternalistis dan maternalistis
- Tipe militeristis
- Tipe Otokratis/Otoritatif
- Tipe Laisser Faire
- Tipe Populis
- Tipe Administratif
- Tipe Demokratis (Group developer)
- Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
- Pemimpin. Dalam kaitannya dengan Kepemimpinan, Pemimpin memang merupakan faktor penting dari Proses Kepemimpinan itu sendiri. Pemimpin harus mengerti apa yang harus dia tahu dan apa yang harus dia perbuat,
- Pengikut (Followers) Pengikut merupakan salah satu faktor kepemimpinan yang membuat Faktor pertama itu ada. Karena tanpa adanya Pengikut, otomatis Pemimpin pun tak ada. Oleh karena itu Faktor Kepemimpinan dalam Pengikut ini lebih cenderung pengertian akan apa saja yang Followers inginkan sehingga sebuah satuan fungsi manajemen bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Serta ada pula yang mengatakan kalau berbeda Pemimpin maka berbeda pula gaya kepemimpinannya. Oleh karena itu Pengikut disini memang harus menyesuaikannya dengan cepat.
- Komunikasi Salah satu hal yang menjembatani antara Pemimpin dan Pengikut adalah proses Komunikasi itu sendiri. Dengan adanya komunikasi. Hubungan kerja antara dua belah pihak baik atasan maupun bawahan dapat sinergis dan berjalan sesuai dengan apa yang telah dirancangkan sebelumnya.
- Situasi Dalam sebuah situasi tertentu, terkadang kita diharusnkan untuk bertindak secara cepat dan refleks untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu kondusifitas situasi antara Atasan dan Bawahan memang harus saling dikuatkan agara selalu terjadi kondisi situasi yang nyaman dan kondusif.
- Implikasi manajerial kepemimpinan terhadap organisasiMenurut Kartono (1998) Organisasi merupakan sistem kegiatan terkoordinasi dari kelompok yang bekerja sama mengarah pada tujun bersama, di bawah kewenangan dan kepemimpinan. Sementara kunci dari koordinasi dan kerja sama dalam kelompok tentunya dipengaruhi oleh kepemimpinan yang ada dalam organisasi tersebut.Kepemimpinan dalam organisasi berfungsi sebagai penggerak, koordinator dari sumber daya manusia, sumber daya alam, semua dana, dan sarana dalam organisasi.
Kepemimpinan muncul seiring dengan peradaban manusia, awalnya manusia berkumpul bersama kemudian bekerja bersama-sama untuk mempertahannya keberlangsungan hidupnya menentang kebuasan binatang dan alam disekitarnya. Pada masa itu seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin adalah orang-orang yang paling kuat, paling cerdas, dan paling berani. Tidak berbeda dengan zaman modern, pemimpin dan kepemimpinan di manapun juga dan kapanpun juga selalu diperlukan.
Sebelum memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan ada baiknya mengetahui terlebih dahulu arti pemimpin (leader). Kepemimpinan dilakukan oleh seorang pemimpin dan seorang pemimpin mengemban tugas dengan beraktivitas untuk melaksanakan kepemimpinan tersebut. Ada banyak sekali definisi dari kata ‘pemimpin’, misalnya:
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin ialah seseorang yang memiliki kelebihan di satu bidang, yang dapat memandu, mengorganisir, mengontrol upaya orang lain demi pencapaian suatu tujuan tertentu.
Sedangkan ada beberapa definisi dari kepemimpinan, diantaranya:
Jika dipadukan, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan hubungan antara seorang pemimpin dengan pengikutnya, dalam hal ini pemimpin mengupayakan agar pengikutnya paham dan setuju dengan tugas yang diberikan dan bagaimana tugas tersebut dilakukan secara efektif demi tercapainya suatu tujuan.
Di dalam suatu organisasi beberapa fungsi kepemimpinan, antara lain:
Terdapat beberapa metode kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk melakukan sesuatu, sehingga diharapkan dapat membantu keberhasilan pemimpin dalam melakukan tugas-tugasnya, sekaligus dapat memperbaiki prilaku dan kualitas kepemimpinannya. Beberapa diantarnya menurut Ordway Tead (dalam Kartono, 1998) sebagai berikut:
Berikut beberapa pengelompokan tipe kepemimpinan menurut beberapa kelompok sarjana (dalam Kartono: 1998):
Tipe kepemimpinan ini mempunyai daya tarik dan wibawa yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain. Tokoh-tokohnya antara lain: Sukarno, Jengis Khan, Gandhi, dll
Tipe ini merupakan tipe kepemimpinan yang kebapakan dan keibuan, menganggap pengikutnya sebagai anaknya sendiri yang belum dewasa dna perlu dikembangkan, cenderung melindungi, jarang memberi kesempatan untuk mengambil keputusan dan inisiatif terhadap bawahan, bersikap maha-tau dan maha-benar.
Bersifat kemiliteran, mirip dengan tipe otoriter, banyak menggunakan sistem komando / perintah, menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, menyenangi formalitas, menuntut adanya disiplin keras, tidak menghendaki saran, usul, sugesti dan kritik dari pengikutnya, komunikasi hanya berlangsung searah.
Autos = sendiri, kratos = kekuasaan, otokrat berarti penguasa absolut. Cenderung mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi.
Tipe kepemimpinan ini pada hakikatnya bukan seorang pemimpin dalam arti sebenarnya. Kepemimpinan ini membiarkan pengikutnya berbuat semau sendiri, tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri, tidak ada koordinasi kerja, dan tidak berdaya sama sekal dalam menciptakan situasi kerja yang kooperatif. Sehingga kelompok yang dipimpinnya tidak terkontrol, dan tanpa disiplin.
Profesor Peter Worsley dalam bukunya The Third Wold mendefinisikan kepemimpinan ini sebagai kepemimpinan yang dapat membangun solidaritas rakyat, yang menekankan kesatuan nasional, nasionalisme, dan sikap yang berhati-hati terhadap kolonialisme dan penindasan serta penguasaan oleh kekuatan-kekuatan asing (luar negeri).
Merupakan tipe kepemimpinan yang mampu melaksanakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis dan perkembangan sosial di tengah masyarakat.
Kepemimpinan ini berorientasi kepada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien pada pengikutnya. Kepemimpinan ini menghargai potensi setiap individu dan mau mendengarkan nasihat dan sugesti dari bawahan. Kekuatan kepemimpinan ini terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kepemimpinan:
Tugas utama dari seorang pemimpin adalah mengambil keputusan, segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi sebaiknya adalah karena diputuskan demikian, bukan karena secara kebetulan terjadi. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka semakin besar bobot dari keputusan yang diambilnya meskipun keputusan tersebut bersifat umum.
Kepemimpinan yang efektif akan dapat mempengaruhi dan menggerakkan perilaku anggota organisasi untuk bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan.
Referensi:
- Gary Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi kelima, Jakarta: PT Indeks kelompok GRAMEDIA, 2005.
- Kahar, Irawaty A. Konsep Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi (Organizational Change) pada Perpustakaan Perguruan Tinggi. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16090/pus-jun2008-%20(4).pdf;jsessionid=F3C81D2F3AAE86F10CDB7925404C5DE4?sequence=1. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi Vol. 4 No.1 Juni 2008. Diakses tanggal 8 April 2015 pukul 20.00.
- Kartono, Kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Pemimpin Abnormal Itu?. Edisi kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1998.
- Saebani, Beni Ahmad. Li Sumantri. Kepemimpinan. Bandung: CV Pustaka Setia. 2014.
- Wulandari, Suci. Kepemimpinan Dalam Organisasi: Perspektif Teoritik dan Metodologi. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=132859&val=5615&title=Kepemimpinan%20Dalam%20Organisasi:%20%20Perspektif%20Teoritik%20dan%20Metodologi. diakses tanggal 10 April 2015 pukul 21:57.
No comments:
Post a Comment