Alkisah tata surya yang dihuni
delapan planet ialah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus tinggal pada orbitnya masing-masing. Kedelapan planet tersebut
hidup damai dan saling tolong-menolong, meskipun Bumi seringkali memamerkan
kelebihannya kepada Mars.
Gambar 1 Halaman Awal |
Gambar 2
Panduan Bermain
|
Gambar 4
Pengenalan Penghuni Tata Surya
|
Bumi yang terus-menerus memamerkan
kelebihannya kepada Mars bersikeras memamerkan kelebihannya untuk keluar dari orbit
demi membuktikan bahwa Bumi merupakan planet terhebat dari para anggota tata
surya. Mars tentu mengingatkan Bumi akan bahaya melakukan hal tersebut. Namun
sekeras apapun peringatan Mars, sifat Bumi yang keras kepala membuatnya
tersesat di galaksi.
Gambar 5
Contoh Kesombongan Bumi Terhadap Mars yang
Membuat Bumi Sengsara
|
Akhirnya Bumi tersesat pada suatu
tempat yang ternyata merupakan orbit Neptunus. Bumi yang dalam kebingungan akhirnya
meminta bantuan Neptunus agar dapat kembali ke orbitnya yaitu dengan mengikuti
bintang-bintang di galaksi. Dari sinilah petualangan Bumi menjelajahi galaksi,
berusaha pulang ke orbitnya.
Gambar 6
Bumi yang Tersesat
|
Gambar 7
Bantuan Neptunus
|
Gambar 8
Arena Pencarian Bintang, berbagai obstacle menambah keseruan bermain.
|
Pada akhirnya Bumi dapat kembali
kembali pulang ke orbitnya. Bumi yang telah tersesat menyesal dan meminta maaf
kepada Mars atas kesombongannya. Akhirnya kedelapan planet tetap hidup dalam
damai dan saling tolong-menolong.
Gambar 9
Penyesalan dan Permintaan Maaf Bumi Terhadap Mars
|
Gambar 10
Ini Dia Tim Pembuat Game Lost In Galaxy
|
Game Edutakatif ini merupakan karya
beberapa mahasiswa SMSI-04, yaitu Taufan, Dea, Fauzan, Zhafirah, dan Gottfried.
Selain bertujuan melatih kesabaran dan saraf motorik pemainnya, game ini juga
mengenalkan bagaimana sistem tata surya dan orbit planet secara sederhana.
Setiap bermain labirin pemain diperkenalkan secara singkat dengan planet pada
sesi tersebut. Berbagai hambatan seperti asteroid dan black hole juga menambah
keasikan bermain.
Game yang dibuat menggunakan Unity
dan Blender ini sejatinya asik dimainkan dengan teknologi Leap Motion yang
mendeteksi pergerakan tangan kita untuk memiringkan bidang labirin. Namun, game
ini dapat pula dimainkan dengan dengan menggunakan keyboard. Jika pergerakan
tangan pada Leap Motion mampu memiringkan bidang permainan, input pada keyboard
dapat menggerakan arah bola secara langsung tanpa memiringkan bidang labirin.
Tidak kalah asik bukan?
Terlepas dari penggunaan
gambar-gambar yang masih belum optimal, ketiadaan menu back, dan berhenti
bermain. Game ini patut direkomendasikan kepada siswa-siswa tingkat sekolah
dasar terutama yang baru diperkenalkan dengan sistem tata surya. Terima kasih
kepada pihak terkait yang berkenan diulas hasil karyanya. Semoga game ini dapat
menginspirasi pembaca untuk terus berkarya! [*/Iyn]
Artikel ini juga diterbitkan pada Majalah Elektronik Fenom dari BEM FIKTI Edisi Juni 2016
No comments:
Post a Comment