Wednesday, June 24, 2015

Bekerja Sama Dalam Kelompok (Team) atau Teamwork


Team balap mobil Grand Prix F1 tentu butuh teamwork :)
sumber gambar: Boomsbeat
 



Sebagai makhluk sosial pada hakekatnya seorang manusia (individu) pasti membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi, menjalani kehidupannya. Keadaan akan mendorong seseorang untuk membaur dengan orang lain, untuk saling membantu, khususnya dalam pencapaian tujuan yang sama (bekerja sama). Tentunya dalam proses bekerja sama ini banyak dijumpai halangan dan hambatan. Oleh karena itu dalam penulisan ini akan dibahas mengenai Bekerja Sama dalam Team (Kelompok) atau Teamwork.


A. Pengertian dan Karakteristik Kelompok

Kelompok dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kumpulan, golongan, atau gugusan. Definisi kelompok secara umum adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tersebut.

Sedangkan (Wildan, 2013) menjabarkannya menjadi tujuh definsi umum, yaitu:
  1. Tujuan

  2. Kelompok diartikan sebagai sejumlah orang yang berkumpul bersama dalam mencapai tujuan bersama. Orang membentuk kelompok karena ada tujuan yang hendak dicapai. Freeman, pada awal tahun 1936, mengatakan bahwa orang-orang membentuk kelompok untuk mencapai tujuan.

  3. Ketergantungan

  4. Zanden (1984) menyatakan kelompok adalah sekumpulan individu yang memiliki perasaan senasib, sehingga perasaan tersebut juga ikut dirasakan oleh anggota lain.

  5. Interaksi antar Individu

  6. Kelompok dapat diartikan sebagai sejumlah individu yang berinteraksi satu sama lain. Homans (dalam Sudjarwo, 2011) menyatakan bahwa kelompok ialah sejumlah individu yang melakukan komunikasi selama jangka waktu tertentu tanpa perantara. Teori interaksi Homans ini melihat dari sudut horizontal yang menitikberatkan pada jaringan sosial.

  7. Persepsi Keanggotaan

  8. Para anggota kelompok masuk ke dalam kelompok karena memiliki persepsi sendiri tentang kelompok itu. Di sini dimaksudkan ialah sebagai suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menganggap diri mereka berada dalam satu kelompok.

  9. Hubungan Terstruktur

  10. Kelompok diartikan sebagai sekumpulan individu yang interaksinya tersusun oleh serangkaian peran dan norma-norma. Di mana, pada kelompok, akan ada hubungan yang saling berpengaruh bagi pemimpin dan para anggotanya.

  11. Motivasi

  12. Pada bagian ini, kelompok diartikan sebagai sekelompok individu yang mencoba untuk memutuskan beberapa kebutuhan pribadi melalui kebersamaan mereka. Homans (dalam Sudjarwo, 2011) menyatakan bahwa kelompok akan tetap kompak apabila dalam pertimbangannya selalu memiliki unsure perbandingan keuntungan dan kerugian. Jadi, kelompok akan utuh jika ada keuntungan, sehingga bisa memotivasi diri untuk lebih berkinerja.

  13. Pengaruh yang Menguntungkan

  14. Surprihanto, dkk. (2003) menyatakan kelompok sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dengan cara-cara tertentu sehingga perilaku maupun prestasi seseorang memengaruhi perilaku dan prestasi seseorang yang lain.

Berdasarkan pembagian definisi yang berbeda-beda tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok merupakan sejumlah orang yang berkumpul berdasarkan kesadaran akan tujuan yang sama dan berinteraksi hingga tercipta ketergantungan (perasaan senasib), hubungan yang terstruktur, motivasi untuk lebih produktif, dan pada akhirnya muncul pengaruh yang menguntungkan.



B. Tahapan Pembentukan Kelompok

Suatu kelompok tidak dapat terbentuk tanpa adanya beberapa alasan yang kuat, yang mampu menimbulkan ikatan dalam kelompok. Menurut Kaswan (2013), pembangun kelompok atau team adalah proses mentransformasi kelompok individu dengan minat, latar belakang, dan keahlian yang berbeda menjadi unit kerja yang terpadu dan efektif.

Tentu kita pernah berinteraksi dengan beberapa orang teman yang memiliki beberapa hal yang sama, baik dalam hal minat, latar belakang, dan keahlian yang berbeda yang saling menimbulkan ketertarikan untuk berkelompok. Sebagaian alasan ini adalah hal yang paling penting sebagai sebab terciptanya suatu kelompok.

Menurut beberapa ahli seperti Tuckman (1965), adapun tahapan pembentukan kelompok model umum menurutnya ialah sebagai berikut :

  1. Forming (pencairan bentuk)

  2. Tahap ini para anggota setuju bergabung dengan tim. Mereka membawa ide masing-masing, nilai-nilai, pendapat, dan cara kerja karena mereka baru saja akan bergabung dengan kelompo baru. Konflik sangat jarang terjadi karena orang masih sungkan dan malu-malu.

  3. Storming (mencari jati diri tim)

  4. Pada tahap ini, munculah banyak perbedaan dari masing-masing anggota kelompok. Faksi-faksi sudah mulai terbentuk, terjadi pertentangan tentang masalah pribadi dan mereka tidak mau saling mendengarkan pendapat lain. Minimnya komunikasi membuat semuanya serba tersembunyi dan sulit diungkapkan.

  5. Norming (pembentukan norma-norma)

    Pada tahap ini setiap individu dalam anggota mulai merasakan sebuah keuntungan dan menghindari tim tersebut dari kehancuran. Setiap anggota sudah mulai merasa bebas mengungkapkan perasaannya karena semangat yang sudah mulai timbul.

  6. Performing (pembentukan kinerja)

  7. Tahap ini merupakan titik kulminasi di mana tim sudah berhasil menemukan sistem yang memungkinkan untuk bekerja sama dengan cara yang lebih efektif dan efisien.

Hasil dari pembentukan tim ialah komunikasi yang terbuka, timbal balik, dan pertukaran informasi yang berkualitas tinggi, dan kendali proyek yang efektif (Verma, 1997).

Mungkin dalam pelaksanaan di kehidupan sehari-hari beberapa teori di atas tidak langsung kita rasakan secara langsung, namun terciptanya kelompok yang solid dalam pencapaian tujuan tentunya dapat menjadi indikator keberhasilan.




C. Kekuatan Teamwork

Kerja Tim atau Team Work Menurut Dishon and O’Leary (1994: 11) bahwa team work adalah group of two-five students who are tied together by a common purpose to complete a task and to include every group members.

Sebuah kalimat menerangkan,

“Jika kerja tim adalah tujuan, kemenangan akan terjadi dengan sendirinya.”

Maksudnya ialah kerja tim bukanlah suatu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan, namun merupakan tujuan itu sendiri.

Jika kita mencapai sasaran yang sebenarnya dari kerja tim, kemenangan menjadi keberhasilan yang dapat dinikmati bersama. Adapun rahasia dari kekuatan tim itu bermakna antara satu anggota dengan anggota lainnya saling mengasihi dan memahami setiap masalah yang dirasakan. Selain lewat kata, mereka pun berkomunikasi lewat mata, mimik wajah, bahasa tubuh, dan tangan mereka. Sehingga itulah kenapa kerja team sejati merupakan keindahan yang menakjubkan untuk disaksikan. (Pat Williams, 2001: 262).



D. Implikasi Manajerial

Dalam suatu organisasi, dampak positif dari terbentuknya kelompok yang di dalamnya tercipta kerjasama yang baik dapat memberi dampak positif bagi kelangsungan organisasi. Seperti peningkatan kinerja organisasi, tercipta semangat, kepuasan, kebahagiaan bagi masing-masing anggota.

Bekerja sama dalam kelompok memang merupakan suatu hal yang dibutuhkan dalam mencapai suatu tujuan. Setiap anggota seharusnya lebih memahami anggota lainnya dengan memahami dan berperan dalam tim dengan antusiasme dan semangat. Dalam perwujudan suatu tujuan bersama prosesnya tidak hanya diperlukan bagaimana ide-ide dan pendapat saling disampaikan, melainkan juga harus tercipta kepekaan diri dan sikap yang selaras dalam setiap pengambilan keputusan.



Referensi:


Bakar, Abu. 2015. Team Work Bekerja Sama Dalam Team. http://computeraddict13.blogspot.com/2015/06/team-work-bekerjasama-dalam-team.html. Diakses tanggal 23 Juni 2015, pukul 21.30.

Husna, Ridha. 2015. Bekerja Sama Dalam Team Kelompok atau Teamwork. https://ridhahhusna.wordpress.com/2015/06/23/bekerja-sama-dalam-team-kelompok-atau-teamwork/. Diakses tanggal 23 Juni 2015 pukul 21.00.
  
Kaswan. 2013. Leadership and Teamworking. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Marudut, Marpaung. April 2014. “Pengaruh Kepemimpinan Dan Team Work Terhadap Kinerja Karyawan Di Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta” http://e-journal.jurwidyakop3.com/index.php/jurnal-ilmiah/article/download/163/142. Jurnal Ilmiah WIDYA, Volume 2 No.1. 03:35 WIB, 20 Juni 2015.
  
Setiawan, Ebta. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Kelompok. (http://kbbi.web.id/kelompok, diakses tanggal 20 Juni 2015, 21.00). 

Setiyanti, Sri Wiranti. 2012. Membangun Kerja Sama Tim (Kelompok). Jurnal STIE Semarang. Vol.4, No.3.

Williams, Pat. 2001. Rahasia Kekuatan Kerja Tim : Prinsip-Prinsip Nyata Membangun Tim Unggulan. Terjemahan oleh Bambang Sucipto. Jakarta : PT. Grasindo.

Zulkarnain, Wildan. 2013. Dinamika Kelompok : Latihan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

No comments:

Post a Comment