Saturday, October 24, 2015

Unsur, Pola, dan Macam Kalimat



Definisi kalimat menurut Widyaningsih[1], merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan ataupun tulisan yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran yang utuh. Jika dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik-turun, keras-lembut, diselingi jeda, dan intonasi akhir. Kalimat dalam wujud tulisan berhuruf latin dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!).


A. Unsur Kalimat

Minimal dalam suatu kalimat resmi baik lisan maupun tulisan harus terdapat subjek (S) dan predikat (P). Tanpa kedua unsur ini suatu pernyataan tidak dapat disebut kalimat, melainkan sebagai frasa. Selengkapnya menurut Kelasindonesia[2], unsur kalimat dibagi menjadi:


1. Subjek (S)
Di dalam sebuah kalimat Subjek (S) adalah pelaku atau orang yang melakukan kegiatan tertentu. Subjek pada umumnya berupa kata benda seperti nama orang, binatang, tumbuhan, dan benda. Contoh: Budi, Gajah, Anggrek, sekolah dan lain-lain.

2. Predikat (P)
Predikat adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh Subjek. Predkat biasanya merupakan kata-kata kerja. Misalnya, Memasak, bermain, menyanyi, dan lain-lain

3. Objek (O)
Objek adalah sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek. Sama seperti Subjek, Objek dapat berupa kata-kata benda. Misalnya, Ayah, Harimau, Pakaian, dan lain-lain.

4. Keterangan (K)
Di dalam sebuah kalimat keterangan menjelaskan bagaimana, dimana atau kapan peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat tersebut. Keterangan didalam kalimat dapat berupa:

Keterangan tempat = di rumah, di sekolah, di pasar, dan lain-lain.
Keterangan cara = dengan cepat, dengan serius, dengan bersemangat, dan lain-lain.
Keterangan tujuan = agar lulus ujian, untuk bertemu ibunya, supaya bersih, dan lain-lain.
Keterangan alat = menggunakan pisau, mengendara motor, menggunakan sekop, dan lain-lain.
Keterangan waktu = pada hari minggu, Jam 9 malam, pada musim kemarau dan lain-lain.
Keterangan penyerta = bersama ayahnya, dengan ibunya, ditemani kakaknya, dan lain-lain.


5. Pelengkap (Pel)
Pelengkap adalah unsur kalimat yang fungsinya seperti Objek (O) tetapi yang membedakannya adalah Pelengkap tidak bisa dirubah menjadi Subjek pada kalimat pasif. Pelengkap biasanya terletak setelah predikat atau objek.
Contoh: Ia memakai baju yang bagus, Ember itu berisi minyak tanah.



B. Pola Kalimat

Selain berbentuk kalimat dasar yang hanya memiliki Subjek dan Predikat. Pada umumnya kalimat Bahasa Indonesia memiliki 8 pola kalimat dasar yang bisa dikembangkan. Berikut ini adalah contoh-contoh pola dasar kalimat Bahasa Indonesia.


1. S-P
Contoh: Saya makan
                 S         P


2. S-P-O
Contoh: Saya makan apel
                 S        P       O


3. S-P-Pel
Contoh: Saya makan yang manis
                 S         P          Pel


4. S-P-O-Pel
Contoh: Saya makan apel yang manis
                  S       P       O         Pel


5. S-P-O-Pel-K
Contoh: Saya makan apel yang manis dengan lahap
                  S       P       O            Pel              K


6. S-P-K
Contoh: Saya makan dengan lahap
                 S        P              K


7. S-P-O-K
Contoh: Saya makan apel dengan lahap                  S          P     O             K


8. S-P-Pel-K
Contoh: Saya memakan yang manis dengan lahap
                 S          P               Pel                K


Dari semua pola diatas Kalimat berpola S P O K adalah kalimat yang relatif berdiri sendiri dan memiliki pola intonasi final. Kalimat S P O K juga bisa menjadi rujukan penulisan ilmiah karena hampir memiliki semua informasi yang lengkap yang bisa ditemukan dalam sebuah kaliamat.


Contoh-Contoh Kalimat Berpola S P O K
  1. Budi membantu Ani dengan ikhlas.
  2. Ayah memakai baju baru untuk ke pesta malam ini.
  3. Ibu membeli sayuran di pasar.
  4. Presiden Jokowi melantik Kapolri besok pada pukul 9 pagi.
  5. Menteri Perikanan meneggelamkan kapal asing di perairan Indonesia.
  6. Andi mempelajari Matematika dengan sungguh-sungguh.
  7. Saya mendengarkan perkataannya dengan serius.
  8. Montir itu memperbaiki motor dengan menggunakan kunci pas.
  9. Mereka mengikat maling itu dengan tali yang kencang.
  10. Masyarakat Indonesia mengecam perdana menteri Australia Kemarin, pukul 9 malam di Bundaran HI.








Referensi:

[1] Widyaningsih, Nina. Kalimat Dalam Bahasa Indonesia.http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf diakses tanggal 23/10/2015 pukul 20.20.
[2] Kelasindonesia. 2015. Definisi dan Contoh Kalimat SPOK yang Benar . http://www.kelasindonesia.com/2015/02/definisi-dan-contoh-kalimat-spok-yang-benar.html diakses tanggal 23/10/2015 pukul 20.54.



No comments:

Post a Comment